Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Aktivis Greta Thunberg, Remaja yang Mengubah Dunia

Reporter

Editor

Erwin Prima

image-gnews
Greta Thunberg. Sumber: Al Jazeera
Greta Thunberg. Sumber: Al Jazeera
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Aktivis iklim Swedia Greta Thunberg dan 15 anak-anak lainnya mengajukan sebuah komplain ke Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Senin, 23 September 2019, dengan tuduhan bahwa lima negara ekonomi utama dunia telah melanggar hak asasi manusia mereka dengan tidak mengambil tindakan yang memadai untuk menghentikan krisis iklim yang sedang berlangsung.

Aktivis perubahan iklim berusia remaja Greta Thunberg saat berpidato di KTT Aksi Iklim di PBB New York pada Senin, 23 September 2019. EPA-EFE

Keluhan itu diajukan beberapa saat setelah Thunberg menyampaikan teguran keras kepada para pemimpin dunia di KTT Aksi Iklim PBB. "Anda telah mencuri mimpi dan masa kecil saya dengan kata-katamu yang kosong, namun, saya salah satu yang beruntung," kata Thunberg, sebagaimana dikutip CNN, Senin. "Orang-orang menderita, orang-orang sekarat."

Petisi itu menyebutkan lima negara - Jerman, Prancis, Brasil, Argentina, dan Turki - telah gagal menegakkan kewajiban mereka berdasarkan Konvensi Hak Anak, sebuah perjanjian hak asasi manusia berusia 30 tahun yang diratifikasi paling luas dalam sejarah.

Berbicara kepada para pemimpin dunia di KTT Aksi Iklim PBB, siapakah remaja Greta Thunberg? Setahun yang lalu, nama Greta Thunberg tidak diketahui, meski saat itu kata perubahan iklim telah cukup akrab.

Namun kini, ketika Anda memikirkan perubahan iklim atau krisis iklim, kemungkinan Anda mengingat Thunberg, komitmennya yang tak tergoyahkan untuk menyelamatkan planet ini, dan tekadnya yang kuat untuk membangunkan seluruh dunia untuk membantunya. Dia mungkin berusia remaja, tetapi wanita muda dari Swedia ini telah membuat dampak yang monumental di seluruh Eropa, dan juga seluruh dunia.

Thunberg berusia 16 tahun dari Swedia. Musim panas lalu, ia mulai berdemonstrasi di luar Parlemen Swedia, menuntut tindakan lebih lanjut tentang masalah perubahan iklim. Dalam minggu-minggu menjelang pemilihan umum negara itu, Thunberg duduk di tangga di luar gedung parlemen di Stockholm. Dia mengangkat tanda (yang sekarang menjadi ikon) bertuliskan "Skolstrejk För Klimatet" yang artinya "pemogokan sekolah untuk iklim”.

“Saya melakukan ini karena tidak ada orang lain yang melakukan apa pun. Adalah tanggung jawab moral saya untuk melakukan apa yang saya bisa. Saya ingin para politisi memprioritaskan pertanyaan iklim, fokus pada iklim dan memperlakukannya seperti krisis," ujarnya saat itu.

Banyak yang mengatakan pada Thunberg bahwa ia harus berada di sekolah. Dia menjawab, “Saya punya buku saya di sini. Tetapi saya juga berpikir: apa yang saya lewatkan? Apa yang akan saya pelajari di sekolah? Fakta tidak penting lagi. Politisi tidak mendengarkan para ilmuwan, jadi mengapa saya harus belajar? "

Thunberg sekarang terkenal di seluruh dunia karena meningkatkan kesadaran tentang krisis iklim. Pada tahun lalu, Thunberg meminta pertanggungjawaban pemerintah dalam pidato-pidatonya yang memberatkan. Dia membuat rekaman dengan band Inggris, The 1975, berbicara pada pembicaraan iklim PBB, dan bahkan telah dinominasikan untuk Hadiah Nobel Perdamaian.

Bersama dengan dua anggota parlemen lainnya, anggota parlemen Sosialis Norweigan Freddy Andre Ovstegard menominasikan Thunberg. "Kami telah mengusulkan Greta Thunberg karena jika kita tidak melakukan apa pun untuk menghentikan perubahan iklim, itu akan menjadi penyebab perang, konflik, dan pengungsi," ujar Ovstegard. "[Thunberg] telah meluncurkan gerakan massa yang saya lihat sebagai kontribusi besar bagi perdamaian."

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dia sekarang sedang di Amerika, setelah melayari Atlantik dengan kapal yacht yang ramah lingkungan. Dia menolak untuk berbicara dengan Presiden Donald Trump selama perjalanannya, dan hanya menyatakan bahwa itu akan membuang-buang waktu. Namun, dia telah berbicara dengan mantan Presiden Barack Obama.

Setelah pertemuannya dengan remaja Swedia itu, Obama men-tweet, "Hanya 16 tahun, [Greta Thunberg] sudah menjadi salah satu pendukung planet kita yang terbesar. Menyadari bahwa generasinya akan menanggung beban perubahan iklim, dia tidak takut untuk mendorong tindakan nyata. "

Selama pertemuan, Thunberg dan Obama beradu argumentasi dan Obama mengatakan kepadanya, "Anda dan saya, kami adalah sebuah tim." Dia juga bertanya tentang serangan iklim di New York dan Washington. Dia menjawab, "semua orang sangat baik dan semua orang muda ini tampak sangat bersemangat, sangat antusias yang merupakan hal yang sangat baik."

Gerakan massa Thunberg melibatkan jutaan anak sekolah. Mogok Sekolah untuk Iklim - atau Jumat untuk Masa Depan - telah memperlihatkan siswa dari seluruh dunia meninggalkan ruang kelas untuk protes damai yang bermakna.

Thunberg memulai pemogokannya pada bulan Agustus 2018. Pada bulan September, ia mulai menarik perhatian media, dan pada bulan November 2018, 17 ribu siswa di 24 negara yang berbeda ikut serta dalam aksi mogok sekolah pada hari Jumat. Tak lama setelah itu, Thunberg mulai berpidato di forum-forum penting.

Pada Maret 2019, hampir dua juta siswa di 135 negara memprotes perubahan iklim. Pada bulan Agustus, jumlah orang yang demo untuk planet ini mencapai 3,6 juta.

CNN | LIVEKINDLY

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

3 hari lalu

Petugas Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat thermometer pengukur suhu udara di Taman Alat Cuaca BMKG Jakarta, Rabu, 11 Oktober 2023. BMKG memprediksi musim kemarau di sebagian besar wilayah Indonesia akan berlangsung hingga akhir Oktober dan awal musim hujan terjadi pada awal November 2023. Tempo/Tony Hartawan
Suhu Panas, BMKG: Suhu Udara Bulan Maret 2024 Hampir 1 Derajat di Atas Rata-rata

Suhu panas yang dirasakan belakangan ini menegaskan tren kenaikan suhu udara yang telah terjadi di Indonesia. Begini data dari BMKG


Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

4 hari lalu

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin saat ditemui di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (27/2/2024). ANTARA.
Kemenkes, UNDP dan WHO Luncurkan Green Climate Fund untuk Bangun Sistem Kesehatan Menghadapi Perubahan Iklim

Inisiatif ini akan membantu sistem kesehatan Indonesia untuk menjadi lebih tangguh terhadap dampak perubahan iklim.


Kerusakan Alat Pemantau Gunung Ruang, BRIN Teliti Karakter Iklim, serta Kendala Tes UTBK Mengisi Top 3 Tekno

5 hari lalu

Foto handout yang disediakan oleh Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional (BASARNAS) menunjukkan asap dan abu erupsi Gunung Ruang dilihat dari desa Tagulandang, Sulawesi Utara, Indonesia, 19 April 2024. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi ( PVMBG) Kementerian ESDM melaporkan Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, meletus pada 16 April malam. Akibat letusan Gunung Ruang, 272 KK atau sekitar 828 jiwa dievakuasi. EPA-EFE/BASARNAS
Kerusakan Alat Pemantau Gunung Ruang, BRIN Teliti Karakter Iklim, serta Kendala Tes UTBK Mengisi Top 3 Tekno

Artikel soal kerusakan alat pemantau erupsi Gunung Ruang menjadi yang terpopuler dalam Top 3 Tekno hari ini.


Pusat Riset Iklim BRIN Fokus Teliti Dampak Perubahan Iklim terhadap Sektor Pembangunan

6 hari lalu

Suasana Kantor Badan Riset dan Inovasi Nasional atau BRIN di Jakarta. Tempo/Tony Hartawan
Pusat Riset Iklim BRIN Fokus Teliti Dampak Perubahan Iklim terhadap Sektor Pembangunan

Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN fokus pada perubahan iklim yang mempengaruhi sektor pembangunan.


Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

7 hari lalu

UNDP, WHO dan Kemenkes kolaborasi proyek yang didanai oleh Green Climate Fund (GCF) untuk waspadai dampak Perubahan Iklim di bidang Kesehatan/Tempo- Mitra Tarigan
Kemenkes, UNDP dan WHO Perkuat Layanan Kesehatan Hadapi Perubahan Iklim

Kemenkes, UNDP dan WHO kolaborasi proyek perkuat layanan kesehatan yang siap hadapi perubahan iklim.


Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

14 hari lalu

Momen saat kereta melewati kucuran air akibat banjir di stasiun kereta bawah tanah di New York, AS, 1 September 2021. Banjir langsung melumpuhkan stasiun jaringan kereta bawah tanah karena air mengalir masuk hingga membanjiri stasiun. Twitter
Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.


Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

14 hari lalu

Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain River Warrior Indonesia (Riverin) Bergabung dalam Pawai untuk mengakhiri Era Plastik, Ottawa, Kanada 21 April 2024. Foto dok: ECOTON
Aktivis Lingkungan Aeshnina ke Kanada Minta Justin Trudeau Hentikan Ekspor Sampah Plastik ke Indonesia

Aktivis lingkungan Aeshnina Azzahra Aqilani co Captain Riverin minta PM Kanada Justin Trudeau hentikan impor sampah plastik ke Indonesia.


Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

15 hari lalu

Maung Zarni. Rohringya.org
Aktivis HAM Myanmar Dicalonkan Nobel Perdamaian 2024: Penghargaan Ini Tidak Sempurna

Maung Zarni, aktivis hak asasi manusia dan pakar genosida asal Myanmar, dinominasikan Hadiah Nobel Perdamaian 2024, oleh penerima Nobel tahun 1976


Diskusi di Jakarta, Bos NOAA Sebut Energi Perubahan Iklim dari Lautan

18 hari lalu

Ilustrasi badai taifun yang muncul di Samudera Pasifik. (friendsofnasa.org)
Diskusi di Jakarta, Bos NOAA Sebut Energi Perubahan Iklim dari Lautan

Konektivitas laut dan atmosfer berperan pada perubahan iklim yang terjadi di dunia saat ini. Badai dan siklon yang lebih dahsyat adalah perwujudannya.


Peneliti BRIN Ihwal Banjir Bandang Dubai: Dipicu Perubahan Iklim dan Badai Vorteks

18 hari lalu

Mobil terjebak di jalan yang banjir setelah hujan badai melanda Dubai, di Dubai, Uni Emirat Arab, 17 April 2024. REUTERS/Rula Rouhana
Peneliti BRIN Ihwal Banjir Bandang Dubai: Dipicu Perubahan Iklim dan Badai Vorteks

Peningkatan intensitas hujan di Dubai terkesan tidak wajar dan sangat melebihi dari prediksi awal.